Acara konferensi Vokasi “TVET Partnership: Shaping the Future of Indonesia’s Vocational System” dilaksanakan bertujuan untuk mengumpulkan semua pemangku kepentingan mitra dari kementerian, sektor swcasta, asosiasi publik dan swasta, lembaga TVET, serta entitas terkait lainnya yang telah bekerja sama menuju revitalisasi sistem TVET. Melalui acara ini GIZ ingin menegaskan pentingnya TVET pada agenda nasional untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia, serta mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan pembangunan manusia di Indonesia, menampilkan pencapaian-pencapaian Proyek TSR 2.0, termasuk pendekatan dan instrumen yang dikembangkan melalui kerja sama dengan para mitra, serta serah terima secara resmi pendekatan dan instrumen tersebut agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut secara berkelanjutan oleh kementerian dan lembaga terkait, mendikusikan praktik-praktik terbaik dan pelajaran yang dapat dipetik mengenai cara memanfaatkan peluang pekerjaan masa depan seperti Green Jobs dan transformasi digital di TVET.
Upaya peningkatan SDM di bidang vokasi telah cukup panjang dilakukan dengan melakukan berbagai pendekatan. Tantangan kebutuhan tenaga kerja semakin meningkat dengan berkembangnya teknologi dan trend global. Indonesia perlu merespon kebutuhan pasar tenaga kerja ini dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bonus demografi menuju visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah mendorong perbaikan kualitas SDM dengan menerbitkan Peraturan Presiden No. 68 tahun 2022 pada 27 April 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sehingga terbentuklah Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) dan Strategi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (Stranas Vokasi). Seiring berjalannya waktu daerah merespon Perpres 68/2022 dengan membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) dan saat ini telah terbentuk 22 TKDV di tingkat Provinsi dan 11 TKDV di tingkat Kabupaten Kota. Melalui acara konferensi ini hal tersebut dikulik secara mendalam.
Acara konferensi yang didatangi oleh tamu penting seperti Cluster coordinator of GIZ Indonesia and ASEAN – Thomas Foerch, Ketua Umum Kadin Indonesia, Duta Besar Jerman tersebut diawali dengan penampilan Tari Piring dari SMK Negeri 57 Jakarta yang memukau. Dilanjutkan dengan laporan kegiatan proyek TSR 2.0. Di acara ini juga dilangsungkan agenda serah terima pengembangan TVET System kepada pemerintah Indonesia. Groovy Event Organizer memiliki peran krusial dalam menangani acara konferensi ini, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Groovy EO bertanggung jawab untuk memastikan semua aspek acara berjalan lancar, termasuk pengaturan logistik, koordinasi dengan pembicara, serta penyediaan peralatan teknis seperti sistem audio-visual serta manpower yang ahli dalam bidangnya. Selain itu, Groovy EO juga mengelola registrasi peserta dan penyusunan agenda. Dengan keterampilan manajemen yang baik, Groovy EO membantu menciptakan suasana yang profesional dan terorganisir, sehingga konferensi dapat berlangsung efektif dan memenuhi tujuan yang diharapkan oleh penyelenggara dan peserta.
Comments