Tiap brand yang diusung perusahaan perlu mempraktikkan manajemen reputasi yang dilakukan secara rutin.
Kegiatan ini diperuntukan sebagai prediksi terhadap resiko merugikan yang nantinya dapat berakibat ke angka penjualan bisnis.
Nah, kira- kira, apa sih yang diartikan dengan manajemen reputasi? Gimana cara kerjanya yang biasa dilakukan oleh perusahaan- perusahaan besar?
Apa Itu Manajemen Reputasi?
manajemen reputasi ataupun reputation management adalah suatu upaya yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pemikiran publik tentang brand ataupun seorang ketika mereka amati di bermacam media online.
Berusia ini, reputasi serta kepribadian brand akan dibangun melalui image yang ditafsirkan oleh sistem artificial intelligence dibanding dengan pengalaman tatap muka.
Dengan begitu, perusahaan akan berupaya untuk mempertahankan persona serta nama baik perusahaan yang akan ditampilkan pada bermacam platform yang ada.
Dengan kata lain, kepribadian perusahaan akan dibangun melalui inisiatif ini. Reputasi sendiri artinya adalah asumsi dan cerminan yang didapatkan audiens setelah melihat brand kepunyaan perusahaan.
Saat ini, mempertahankan reputasi yang positif menjadi lebih penting serta lebih menantang dari zaman- zaman tadinya. Alasannya, volume audiens serta bermacam macam media tempat konsumen mencari informasi yang terus tumbuh.
Konsumen sudah membentuk terdapatnya penyeimbang kekuatan. Dengan lebih banyak kanal informasi yang ada di ujung jari mereka, audiens saat ini bisa mengenali tentang segala inisiatif brand perusahaan dengan cepat.
Manajemen reputasi menjadi penting untuk dilaksanakan secara aktif. Perihal ini terjadi akibat terdapatnya perpindahan ke konten yang terbuat konsumen ataupun UGC, serta transparansi yang diharapkan oleh bisnis.
Bagian dari kegiatan reputation management termasuk manajemen pembahasan, listing partner bisnis, digital marketing, manajemen media sosial, serta menggunakan SEO.
Kenapa Manajemen Reputasi Penting?
Apabila dilihat sekilas, manajemen reputasi kayaknya tidaklah sesuatu inisiatif yang perlu diprioritaskan. Tampaknya tidak demikian. Bagi Vendasta, 88% dari publik akan membaca pembahasan sebelum mereka membuat keputusan untuk melakukan pembelian di suatu toko.
Saat ini ini, langkah pertama dalam perjalanan pelanggan modern adalah melihat kepribadian serta reputasi yang dipunyai brand. Maka dari itu, tanpa reputasi online yang positif, orang tidak akan memercayai bisnis perusahaan serta menolak membeli produk mereka.
Tetapi, membangun reputasi positif membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Seperti itu sebabnya kenapa bermacam perusahaan mengambil pendekatan proaktif terhadap manajemen reputasi serta memakai bermacam strategi untuk mengelola reputasi brand mereka.
Selain itu, mengerti kah kalian kalau walaupun perlu waktu bertahun- tahun untuk meningkatkan reputasi online yang sehat, mungkin hanya perlu sebagian jam ataupun menit untuk mengganggu semua upaya tersebut?
Kemudian, mengerti kah kalian kalau hanya 13% konsumen yang memikirkan untuk membeli produk dari bisnis dengan peringkat kecil?
Ketika perusahaan menerima pembahasan ataupun pendapat negatif, sangatlah penting untuk mereka untuk segera melakukan manajemen reputasi.
Bentuk- Bentuk Manajemen Reputasi
Bentuk- bentuk manajemen reputasi kerap kali sangat padat karya serta khusus, sehingga banyak perusahaan melakukan outsourcing kepada para pakar di bidang reputation management.
Para pakar mempunyai banyak strategi berbeda yang bisa mereka pakai untuk membangun, memelihara, serta memulihkan reputasi brand.
Bagi Active Marketing, berikut adalah bentuk- bentuk manajemen reputasi yang kerap dimanfaatkan perusahaan untuk mempertahankan persona yang positif.
1. Blogging
Bentuk paling umum dari manajemen reputasi adalah dengan muat post di dalam web perusahaan.
Blogging adalah cara yang bagus untuk meningkatkan konten positif secara online. Posting wajib dilakukan tiap hari ataupun mingguan untuk melindungi pengaruh positif yang diterima audiens.
2. Social networking
Bentuk selanjutnya dari reputation management adalah dengan meluncurkan inisiatif social networking.
Dengan memposting konten yang menarik di situs media sosial seperti Facebook, Linkedin, Twitter, Google+, serta Pinterest, perusahaan bisa mempengaruhi serta menghibur audiens mereka.
3. Reviews
Kesalahan banyak perusahaan adalah dengan menyewa bermacam orang untuk ikut berpartisipasi dalam membuat pembahasan positif tentang brand mereka.
Perihal ini tak hanya kurang efisien, tetapi pula mengesampingkan integritas. Hendaknya, perusahaan mendorong pelanggan untuk menulis pembahasan yang jujur.
Pembahasan yang kuat serta natural ini dapat menjadi pedoman perusahaan untuk tumbuh di masa mendatang.
4. Publicity
Bentuk manajemen reputasi yang terakhir adalah publicity ataupun publisitas.
Di sinilah perusahaan membangun ikatan dengan audiens, mengirim iklan serta meluncurkan postingan secara rutin.
Publisitas membolehkan perusahaan untuk mengendalikan tipe konten yang rata- rata akan dilihat oleh search engine ataupun pengunjung situs web.
Itu ia serba- serbi manajemen reputasi yang sudah Groovy EO rangkum untukmu.
Intinya, inisiatif ini bisa membantu perusahaan untuk melindungi persona serta reputasi brand mereka.
Apabila perusahaan mau brand mereka bernilai di mata pelanggan, reputation management wajib dijadikan prioritas serta tak boleh dijadikan opsi aksesoris.
Comments