Kenali secara singkat latar belakang dan identitas G20 yang akan diadakan di Indonesia. G20 merupakan kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, serta setidaknya 85% perekonomian dunia.
Latar belakang pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi permasalahan perekonomian global yang dihadapi pada tahun 1997-1999. Pada tahun 1999, atas inisiasi dari para Menteri Keuangan G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis), para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan formal membahas respon dan mencari solusi terhadap krisis keuangan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Sejak saat itu, pertemuan formal tingkat Menteri Keuangan dilakukan secara rutin pada musim gugur.
Lalu pada tanggal 14 - 15 November 2008, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengundang para pemimpin negara-negara G20 untuk pertama kalinya dalam KTT G20 melakukan koordinasi respon global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu tengah terjadi di Amerika Serikat. Setelah pertemuan tersebut, para pemimpin negara G20 sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan yang terus diselenggarakan hingga sekarang.
Indonesia Menjadi Tuan Rumah G20 Tahun 2022
Di tahun 2022, seperti yang sudah di Serah terimakan di Presidensi pada KTT G20 yang digelar di Roma pada tanggal 30-31 Oktober 2021, G20 selanjutnya akan diadakan di Indonesia. Mulai 1 Desember 2021 - 30 November 2022, Indonesia dipercaya memegang penuh persiapan dan pelaksanaan Presidensi G20 (Group Twenty) Tahun 2022. Presidensi G20 Tahun 2022 merupakan kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi G20 sejak G20 didirikan. Tahukah kamu bahwa Indonesia juga merupakan satu-satunya Negara ASEAN di G20 dan menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah acara presidensi G20. Anggota forum G20 untuk tahun 2022 diantaranya beranggotakan Afrika Selatan, Amerika, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
G20 tidak memiliki panitia tetap atau secretariat permanen sehingga tugas presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota setiap satu tahun secara bergiliran. Pada Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa”. Ditujukan kepada permasalahan dunia yang masih berada dalam tekanan krisis multidimensional akibat pandemi COVID-19, sehingga G20 sebagai kumpulan Ekonomi utama dunia perlu melakukan suatu upaya gotong royong dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia. Presiden Joko Widodo menekankan dalam sambutannya bahwa inklusivitas ini adalah prioritas kepemimpinan Indonesia di G20, untuk mewujudkan “leave no one behind", maka dari itu Presiden Jokowi mengundang dan menghimbau seluruh negara anggota G20 berpartisipasi aktif mewujudkan pemulihan negara akibat pandemi.,
Topik utama G20 terdiri dari tiga persoalan penting, yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Berbasis Digital, dan Transisi Energi. Di dalam bidang Arsitektur Kesehatan Global, Indonesia berupaya memperkuat dan menata kembali tata kelola dan arsitektur kesehatan global pasca pandemic COVID-19, salah satunya mendorong Negara Asean, terutama Indonesia menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin dunia. Pada bidang Transformasi Berbasis Digital, Indonesia berfokus dalam penguatan nilai-nilai ekonomi menggunakan teknologi digital, serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi alat pertumbuhan baru.
Bidang Transisi Energi, Indonesia bertekad mendorong isu perluasan akses terhadap teknologi menuju energi yang bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan.
Visualisasi logo G20 menggunakan latar belakang siluet dua gunung, yakni Gunung Agung dan Gunung Abang di Bali. Gambar tersebut diwarnai gradasi warna merah-biru yang terinspirasi dari keindahan bentuk suasana matahari terbit, sekaligus merepresentasikan pengharapan akan hadirnya hari-hari baru yang penuh akan perubahan positif untuk dunia.
Lalu elemen logo lainnya dari Presidensi G20 Tahun 2022 adalah gambar berdasar warna merah putih yang merupakan representasi bendera Indonesia. Dalam logo terdapat Gunungan yang menggambarkan peranan aktif Indonesia dalam membawa dunia memasuki babak baru, yaitu masa pemulihan pasca pandemi secara bersama seluruh dunia tidak hanya anggota G20. Kawung yang melambangkan kesempurnaan, keadilan, dan keperkasaan. Perpaduan dari Gunungan dan Kawung terlihat seperti sulur tanaman yang terus tumbuh berkembang, merepresentasi proses pemulihan ekonomi secara bersama dan terakhir terdapat tulisan G20 Indonesia 2022.
Pemerintah mengimani penyelenggaraan G20 akan membawa berbagai manfaat pada bidang ekonomi 1,5 - 2 kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018.
Jenis Pertemuan dan Agenda G20 Indonesia Tahun 2022
Kalender G20 berlangsung selama setahun penuh yang berisikan lima agenda pertemuan, diantaranya KTT G20 2022, 7 pertemuan deputi/ Sherpa, 19 pertemuan tingkat menteri, 51 pertemuan engagement group, dan 70 pertemuan working group. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit merupakan puncak acara dari kegiatan presidensi G20, yaitu merupakan rapat tingkat kepala negara/pemerintahan yang dijadwalkan berlangsung tanggal 15-16 November 2022 di Pulau Dewata Bali. Ministerial & Deputies Meetings atau Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi diadakan di masing-masing ketiga area fokus utama forum yang sudah disebutkan sebelumnya. G20 memiliki dua pilar pembahasan, yaitu pilar keuangan yang disebut Finance Track, pertemuan menteri dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang dikenal Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG). Sedangkan pertemuan para deputi dinamakan Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) dan Sherpa Track, Kelompok Kerja/Working Groups yang beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani dan membahas isu-isu spesifik non-keuangan yang terkait dengan agenda G20, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian lalu KTT. Setiap kelompok Engagement Group mempunyai peranan penting terhadap pemulihan global, terutama melalui gagasan konkrit dan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran bagi para pemimpin G20 yang akan dibahas pada pertemuan KTT.
Rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia. Adapun 1st Sherpa Meeting sudah dilakukan di Jakarta pada tanggal 7-8 Desember 2021 yang lalu, sekaligus menjadi pertemuan perdana pada Presidensi G20.
Photo by: https://g20.org/
Comments